BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pada umumnya pembelajaran dilakukan
dalam bentuk satu arah. Guru lebih banyak ceramah dihadapan siswa sementara
aktivitas siswa lebih banyak mendengarkan. Guru beranggapan tugasnya hanya
mentransfer pengetahuan yang dimiliki dengan target tersampaikannya topik-topik
yang tertulis dalam dokumen kurikulum. Pada umumnya guru tidak memberi
inspirasi kepada siswa untuk berkreasi dan tidak melatih siswa untuk hidup
mandiri. Pelajaran yang disajikan guru kurang menantang siswa untuk berpikir.
Akibatnya siswa tidak menyenangi pelajaran.
Paradigma pembelajaran di kelas Sekolah
Dasar (SD) ini telah mengalami pergeseran orientasi. Semula, orientasi
pembelajaran itu tidak lebih sekedar penyampaian informasi kepada peserta
didik. Namun sekarang, pembelajaran lebih diutamakan untuk menggali potensi
peserta didik, sehingga memancar daripadanya pengetahuan (kognitif),
sikap (afektif) dan keterampilannya (psikomotor). Strategi yang
digunakan pun tidak lagi sekedar pemberian materi, tetapi juga menstimulasi
peserta didik agar mampu merumuskan sendiri konsep-konsep yang dipelajarinya.
Adanya pergeseran paradigma itu
mejadikan peran guru di kelas berubah, dari peran yang hanya penyampai
informasi (transformator) kepada peran sebagai perantara (fasilitator
dan mediator). Dengan kata lain, pergeseran dari “teacher centered”
ke “student centered“. Adanya pergeseran paradigma tersebut, menuntut
guru untuk lebih meningkatkan kompetensinya, baik sebagai seorang
profesionalisme maupun sebagai seorang craftmant (tenaga ahli dan
terampil).
Untuk mengatasi hal-hal tersebut guru
perlu melakukan Lesson Study,
sehingga guru dapat melakukan review terhadap kinerjanya yang selanjutnya dapat
digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki kinerjanya. Dengan melaksanakan Lesson Study, wawasan guru akan
berkembang dan termotivasi untuk selalu berinovasi yang selanjutnya akan
menjadi guru yang profesional.
Lesson
Study dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan
keprofesionalan guru. Lesson Study
mentargetkan pencapaian berbagai kualitas siswa yang mempengaruhi kegiatan
belajar mengajar. Kegiatan belajar adalah kebiasaan berpikir dan bersikap. Oleh
karena itu, guru harus bekerja sama sebagai satu tim untuk menciptakan
lingkungan belajar yang baik.
Lesson Study bukan
metode atau strategi pembelajaran tetapi kegiatan Lesson Study dapat
menerapkan berbagai metode/strategi pembelajaran yang sesuai dengan
situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi guru. Lesson Study dapat
dilakukan oleh sejumlah guru dan pakar pembelajaran yang mencakup 3 (tiga)
tahap kegiatan, yaitu perencanaan (planning),
implementasi (action) pembelajaran
dan observasi serta refleksi (reflection)
terhadap perencanaan dan implementasi pembelajaran tersebut, dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Lesson
Study pada dasarnya adalah salah satu bentuk kegiatan
pengembangan profesional guru yang bercirikan guru membuka pelajaran yang
dikelolanya untuk guru sejawat lainnya sebagai observer, sehingga memungkinkan
guru-guru dapat membagi pengalaman pembelajaran dengan sejawatnya.
Lesson
study sebagai salah satu program kegiatan untuk
meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pembelajaran dapat dikembangkan di
sekolah sebagai studi untuk analisis atas suatu praktik pembelajaran yang
dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran berbasis riset untuk menemukan inovasi
pembelajaran tertentu.
1.2.
Rumusan
Masalah
Dari uraian masalah di atas dapat
dirumuskan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
penerapan Lesson Study di MI
Muhammadiyah II Kedungbanteng?
2. Apa
manfaat guru setelah mempraktekan Lesson Study
di MI Muhammadiyah II Kedungbanteng?
1.3.
Tujuan
Tujuan berdasarkan rumusan masalah di
atas antara lain sebagai berikut:
1. Memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang siswa belajar dan guru mengajar.
2. Mengetahui
manfaat Lesson Study dalam
mengembangkan pembelajaran guru dan mengaktifkan siswa belajar.
BAB II
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM
2.1.
Waktu
dan Tempat Kegiatan
a. Identitas Sekolah
- Nama
Sekolah : MI Muhammadiyah II
- Alamat : Desa Kedungbanteng
- Kecamatan : Tanggulangin
b. Waktu Pelaksanaan
- Hari/Tanggal : Selasa, 21 Mei 2013
- Alokasi
Waktu : 2 x 35 menit
- Jam
ke : 1 dan 2
- Sasaran : Kelas I (satu)
2.2.
Agenda
dan Uraian Kegiatan
Dalam pelaksanaan Lesson Study, kami menggunakan model
pembelajaran keterhubungan (Connected). Model Connected
adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk
menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang
lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain,
tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang
dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu
semester berikutnya dalam satu bidang studi.
Keunggulan
model ini adalah siswa dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari
konsep yang dijelaskan dan siswa juga diberi kesempatan untuk melakukan
pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.
Kelemahan
model ini adalah guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk menghubungkan
konsep yang terkait karena sukarnya mengatur waktu untuk merundingkannya atau
karena terfokus pada keterkaitan konsep, maka pembelajaran secara global jadi
terabaikan.
Awal pembelajaran, guru memasuki kelas
serta memberikan salam dan menanyakan kabar anak-anak. Sebelum pembelajaran
berlangsung guru mengabses siswa. Kemudian saat pembelajaran berlangsung, guru
beserta siswa diajak menyanyi “Dua Mata Saya” sambil menunjuk bagian tubuh yang
dimaksud. Setelah menyanyikan dan menunjukkan bagian tubuh yang dimaksud tadi,
guru bertanya kepada siswa bagian-bagian apa saja yang ada di tubuh kita.
Kemudian siswa menjawab satu persatu anggota tubuhnya. Misalnya, mata, hidung,
telinga, dan mulut.
Setelah siswa tahu bagian-bagian anggota
tubunya, siswa disuruh untuk menyebutkan kegunaan anggota tubuh yang dimaksud. Guru
menempelkan media gambar dipapan tulis guna untuk memberikan permainan kepada
siswa. Dalam permainan tersebut siswa disuruh menempelkan bagian anggota tubuh
yang dimaksud. Kemudian banyak siswa yang ingin menempelkan didepan. Setelah
tahu bagian-bagian yang dimaksud, guru memberikan penjelasan yang lebih kepada
siswa. Agar siswa benar-benar paham dengan materi yang diajarkan. Untuk
mengetahui pemahaman siswa, guru memberikan lembar kerja kepada setiap siswa.
Guru bersama siswa mengoreksi bersama
hasil pekerjaannya. Kemudian guru memeberikan kesimpulan materi yang
disampaikannya. Sebelum ditutup guru memberikan motivasi kepada siswa untuk
belajar lebih giat lage dan dipelajari materi berikutnya.
2.3.
Mekanisme
Pelaksanaan
a. Perencanaan Pembelajaran
Setelah melakukan telaah kurikulum serta merumuskan tujuan
pembelajaran dan tujuan pengembangan siswa, langkah awal dalam rangkaian Lesson
Study adalah merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan dalam
wujud perangkat pembelajaran, termasuk di antaranya silabus,
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), dan LKS.
b. Hasil Observasi
- Pada
awal pembelajaran, para siswa berantusias untuk mengikuti pembelajaran mengenal
anggota tubuh.
- Sebelum
kegiatan mengenal anggota tubuh dan kegunaannya serta cara perawatannya, siswa
diajak guru untuk menyanyikan lagu “Dua Mata Saya” sambil menunjukkan anggota
tubuh yang dimaksud.
- Dari
menyanyikan lagu tersebut diperoleh kata “mata”, “hidung”, “telinga”, “mulut”.
Dari kata-kata tersebut, guru mengajak siswa untuk menempelkan gambar sesuai bagian
masing-masing. Akhirnya siswa tersebut dapat mengetahui kegunaan serta cara
perawatan anggota tubuh.
- Dalam
kegiatan berlangsung, semua siswa penuh semangat.
c. Refleksi
Setelah selesai pelaksanaan
pembelajaran, observer dan guru model mengadakan refleksi. Pokok-pokok hasil
refleksi sebagai berikut :
- Sebagian
besar siswa belajar dengan aktif dan penuh semangat, walaupun masih ada siswa yang
belum berani menyampaikan gagasannya. Hal ini dibuktikan dengan semua siswa
bersemangat menempelkan gambar dan menyelesaikannya dengan tepat waktu.
- Guru
model telah berhasil memotivasi siswa untuk berani menjawab pertanyaan yang
disampaikan oleh guru.
- Proses
pembelajaran cukup maksimal karena jumlah siswa hanya 20 siswa.
2.4.
Unsur
yang Terlibat
a. Guru Model
- Asdian
Ardhatur Rakhmawati
b. Observer
- Santi
Meilo Sari
- Siti
Alfiah
c. Ahli Pendidikan
- Isna
Nur Idiya
- Ajeng
Pratiwi
d. Pihak Dari Kampus
- Kemil
Wachidah
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.
Penerapan
Lesson Study
a. Tahap Perencanaan
Merancang pembelajaran yang dapat
membelajarkan siswa dan berpusat pada siswa. Hal ini dilakukan untuk mendorong
siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Perencanaan ini tidak
dilakukan sendiri tetapi dilakukan secara bersama-sama untuk memperkaya
ide-ide. Kerjasama ini tidak hanya dapat dilakukan oleh pengajar sesama bidang
studi dalam sekolah. Dengan demikian terbentuk rasa setia kawan terhadap teman
sejawat antara pengajar dengan pengajar, sehingga melalui kegiatan Lesson Study ini kami dapat berbagi
pengalaman dan terbentuk saling
belajar.
Tahap perencanaan ini diawali dengan
melakukan identifikasi kebutuhan dan masalah yang ada dalam proses
pembelajaran. Kebutuhan dan permasalahan yang dapat dianalisis dalam
pembelajaran, antara lain: karakteristik pokok bahasan, jadwal pelajaran,
kompetensi dasar, menyiasati kekurangan fasilitas dan sarana belajar,
karakteristik siswa dan suasana kelas, metode/pendekatan pembelajaran, media,
alat peraga, evaluasi proses dan hasil belajar, dan sebagainya. Selanjutnya,
secara bersama-sama mencari solusi untuk memecahkan segala permasalahan
ditemukan. Solusi yang dipilih selanjutnya diaplikasikan ke dalam suatu
perangkat pembelajaran yang mencerminkan pembelajaran yang berpusat pada siswa,
yaitu Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). RPP harus menjadi sebuah perencanaan
yang benar-benar sangat matang, yang sanggup mengantisipasi segala kemungkinan
yang akan terjadi selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, baik pada tahap
awal, tahap inti sampai dengan tahap akhir pembelajaran.
b. Observasi Pelaksanaan
Pada
tahapan ini terdapat dua kegiatan utama yaitu:
1. Kegiatan
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model untuk mempraktikkan RPP
yang telah disusun bersama.
2. Kegiatan
pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota Lesson Study yang
bertindak sebagai pengamat/observer.
Hal ini dosen pembimbing kami terlibat
dalam pengamatan pembelajaran dan sebagai pemandu kegiatan. Fokus pengamatan
ditujukan pada interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan bahan ajar, siswa
dengan pengajar, dan siswa dengan lingkungan yang terkait dengan empat
kompetensi pengajar.
Terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam tahap pelaksanaan, diantaranya :
1. Pengajar
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun bersama.
2. Siswa
dapat menjalani proses pembelajaran dalam tempat yang wajar dan alami.
3. Pengamat
melakukan pengamatan secara teliti terhadap interaksi siswa terhadap siswa,
siswa terhadap bahan ajar, siswa terhadap pengajar, siswa terhadap lingkungan
lainnya, dengan menggunakan instrumen pengamatan yang telah disiapkan
sebelumnya dan disusun bersama-sama.
4. Selama
kegiatan pembelajaran berlangsung, pengamat tidak diperbolehkan mengganggu
jalannya kegiatan pembelajaran dan mengganggu konsentrasi pengajar maupun
siswa.
5. Pengamat
harus dapat belajar dari pembelajaran yang berlangsung dan bukan untuk
mengevalusi pengajar.
6. Pengamat
melakukan pencatatan tentang perilaku belajar siswa selama pembelajaran
berlangsung. Catatan dibuat berdasarkan pedoman dan urutan pengalaman belajar
siswa yang tercantum dalam RPP.
7. Pengamat
melakukan perekaman melalui photo digital untuk keperluan dokumentasi dan bahan
analisis lebih lanjut dan kegiatan perekaman tidak mengganggu jalannya proses
pembelajaran.
c. Tahap Refleksi
Tahapan ketiga merupakan tahapan yang
sangat penting karena upaya perbaikan proses pembelajaran selanjutnya akan
bergantung dari ketajaman analisis para perserta berdasarkan pengamatan
terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi
dilakukan dalam bentuk diskusi yang diikuti seluruh peserta Lesson Study yang dipandu oleh dosen
pembimbing kami. Pada tahap ini pengajar yang telah melakukan pembelajaran
diberi kesempatan untuk menyatakan kesan-kesannya selama melaksanakan
pembelajaran, baik terhadap dirinya maupun terhadap para siswa yang
dihadapinya. Selanjutnya observer (pengajar lain dan pakar) menyampaikan
komentar, saran dan pertanyaan menyangkut semua aspek kegiatan pembelajaran
yang telah berlangsung yang didukung oleh bukti-bukti yang diperoleh dari hasil
pengamatan. Pada tahap ini dosen pengampuh dan pakar pembelajaran memberikan
penghargaan (reward) dan masukan-masukan kepada pengajar.
Hal yang penting pada tahap ini adalah
pengajar pelaksana pembelajaran mendapatkan masukan-masukan untuk perbaikan
pembelajaran berikutnya. Sedangkan pengajar yang menjadi observer dapat
mencobakan model pembelajaran yang telah dicontohkan oleh pengajar pelaksana
pembelajaran. Berbagai pembicaraan yang berkembang dalam tahap refleksi ini
dapat dijadikan umpan balik bagi seluruh peserta untuk kepentingan perbaikan
atau peningkatan proses pembelajaran.
3.2.
Hasil
yang Telah Dicapai Untuk Setiap Kegiatan
Peran kepala sekolah sangat menentukan
terhadap perencanaan, pelaksanaan, hasil, dan tindak lanjut kegiatan Lesson Study, karena kunci keberhasilan
yang pertama adalah kesediaan kepala sekolah dalam memimpin dan mengelola
komunitas pembelajaran, memaksimalkan seluruh sumber daya yang ada,
mengefektifkan komunikasi antar pribadi, pertukaran ide, dan kolaborasi
bersama, mendukung seluruh stap untuk berpartisipasi dan berkomitmen, mengajak
seluruh warga untuk dapat belajar dari permasalahan dan selalu berpikir
positif, menciptakan keterbukaan, juga mengupayakan pendanaan yang diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan Lesson Study
dan tindak lanjutnya.
Yang telah diraih melalui Lesson Study adalah terjadinya perubahan
dalam kelas, antara lain: kegiatan di kelas lebih menyenangkan, terjadi
peningkatan efektivitas pembelajaran, terjadi peningkatan penguasaan konsep,
peningkatan keragaman strategi motivasi terhadap siswa, lingkungan belajar
menjadi lebih baik, terjadi peningkatan efektivitas penggunaan media
pembelajaran, dan pengamatan terhadap aktifitas siswa lebih cermat.
Perubahan yang terjadi pada proses
pembelajaran, antara lain adanya perubahan dari pembelajaran konvensional,
tidak ada observer, menjadi pembelajaran yang lebih bermakna, guru menggunakan
berbagai metode pembelajaran, sehingga siswa dapat belajar dengan aktif.
Perubahan yang terjadi pada guru, antara
lain: peningkatan kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial
dan kompetensi kepribadian, guru lebih inovatif, metode pembelajaran
lebih bervariasi dan lebih relevan terhadap tingkat kemampuan siswa, guru tidak
segan saling berbagi pengalaman dan ide, saling memotivasi dan mendapatkan
umpan balik terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, adanya kepuasan dan
keikhlasan dalam bekerja, dan meningkatnya kualitas serta kuantitas guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
Perubahan yang terjadi pada siswa antara
lain: terjadi peningkatan pemahaman terhadap materi pelajaran, peningkatan
minat siswa terhadap mata pelajaran, peningkatan motivasi belajar, peningkatan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, relatif tidak ada rasa cemas, siswa
gembira, berani bertanya, lebih percaya diri, dapat bekerja sama dengan siswa
lain, rasa ego berkurang, peningkatan efektivitas hasil belajar, dan adanya
kepuasanan dalam belajar.
3.3.
Kendala
yang Dihadapi dan Upaya yang Dilakukan
Ada beberapa kendala yang menghambat
kegiatan Lesson Study ini. Beberapa faktor yang menjadi kendala
tersebut diantaranya adalah :
1. Dalam
awal pembelajaran antara guru pengajar, observer, dan ahli pendidikan saling
bergantian menjadi guru model.
2. Pada
saat pelaksanaan impelementasi, kegiatan observasi yang dilakukan oleh teman
sejawat masih belum efektif dilaksanakan. Sehingga seringkali mengganggu
konsentrasi siswa dalam kegiatan belajar. Selain itu juga, observer tidak
secara utuh mengobservasi kegiatan belajar dari mulai sampai akhir.
3. Guru
model kurang bisa mengkondisikan kelas secara optimal.
Beberapa hambatan yang dikemukakan
diatas mungkin saja bersifat lokal, namun mudah-mudahan menjadi bahan evaluasi
menyeluruh untuk optimalisasi kegiatan Lesson Study lebih lanjut.
3.4.
Manfaat
Guru Setelah Mempraktikkan Lesson Study
Adapun tujuan dari
Lesson Study adalah untuk memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang bagaiman siswa belajar dan guru mengajar.
1. Memperoleh
hasi-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan
pembelajaran.
2. Meningkatkan
pembelajaran secara sistematis.
3. Membangun
sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan
dari guru lainnya.
Manfaat Lesson Study adalah :
1. Guru
dapat mendokumentasikan kemajuan kinerjanya.
2. Guru
dapat memperoleh umpan balik dari
teman sejawatnya.
3. Guru
dapat memublikasikan dan menyebarluaskan hasil akhir dari Lesson Study
yang telah dilakukannya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1.
Simpulan
Peningkatan
profesionalisme guru melalui Lesson Study
menjadi tanggung jawab guru, pengawas dan kepala sekolah sebagai mitra kerja,
sehingga guru mampu memiliki kompetensi yang dipersyaratkan. Kompetensi
tersebut adalah kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan kompetensi
profesional.
Kegiatan Lesson Study ini dilakukan dengan tujuan
untuk memperbaiki mutu profesional guru dalam proses pembelajaran. Melalui
kegiatan ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya pendidikan yang berkualitas
melalui proses pembelajaran yang dapat dilaksanakan dan terjangkau bagi
pendidik dan tenaga kependidikan sehingga mampu menghasilkan sumber daya
manusia yang memiliki keunggulan global.
4.2.
Rekomendasi
Untuk pengembangan profesional guru
perlu dilakukan secara berkelanjutan yaitu terprogram, untuk menindak lanjuti
permasalahan yang dihadapi guru ketika mengajar. Selain itu perlu diperhatikan
waktu pelaksanaan tahap plan, do, dan see
rentang waktunya tidak terlalu lama. Dalam pengelompokkan latar belakang pendidikan
guru sebaiknya bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/vividiana/penerapan-lessan-study-dlm-pembentukan-pend-yang-berkarakter
Lampiran
Penelitian K-1
Kisi-kisi Pengembangan Kompetensi Guru IPA
Melalui Lesson Study
No
|
Aspek
|
Fokus Pengamatan
|
1.
|
Kompetensi Pedagogik
|
Pemilihan metode yang digunakan :
- Ceramah
- Tanya jawab
- Penugasan
|
Keterampilan penggunaan media :
-
Dengan gambar macam-macam alat indera siswa disuruh menempelkan kegunaan
alat indera yang dimaksud.
|
Keterampilan
mengelola kelas :
-
Memberikan pertanyaan kepada siswa.
-
Memberikan motivasi kepada siswa.
|
Antusiasme
guru dalam pembelajaran :
-
Sangat antusias karena murid juga aktif dalam
pembelajaran.
|
Ketrampilan
melakukan evaluasi :
-
Mengerjakan LKS
|
2.
|
Kompetensi
Profesional
|
Penguasaan
materi :
- Sangat
baik. Guru dapat menguasai materi yang diajarkan.
|
Sistematika
penyampaian materi :
-
Sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran di RPP.
|
Penggunaan
masalah kontekstual :
- Baik.
Masalah yang digunakan sesuai dengan kehidupan siswa sehari-hari.
|
Kualitas
instrumen evaluasi :
-
Sangat baik. Guru bisa mengetahui seberapa jauh siswa
memahami materi.
|
3.
|
Kompetensi
Sosial
|
Kemampuan berkomunikasi dengan siswa :
- Baik. Dapat dimengerti oleh siswa
|
Kemampuan berkomunikasi dengan rekan
sejawat :
- Baik. Terjalin komuniksai yang baik dengan sesama teman
sejawat.
|
4.
|
Kompetensi Kepribadian
|
Menunjukkan perilaku empati :
- Baik. Dapat memahami karakter setiap siswa.
|
Menunjukkan keteladanan dalam perilaku
dan tutur kata :
- Baik. Guru dalam perilaku dan tutur kata sangat baik terhadap para siswa.
|
Penelitian O-1
Lembar Observasi Pengembangan Kompetensi Guru
Melalui Lesson Study
Nama Guru : Asdian Ardhatur Rakhmawati
Sekolah : SD Muhammadiyah II
Hari/tanggal : selasa, 21 Mei 2013
Materi :
Mengenal Anggota Tubuh
Pengamat (peneliti) : Siti Alfiah, Ajeng Pratiwi, Isna Nur Idiya,
Santi Meilo Sari
Petunjuk Pengisian:
Pembelajaran yang dilakukan.
No
|
Fokus Pengamatan
|
Deskripsi Hasil Pengamatan
|
1.
|
Pemilihan metode yang digunakan
|
- Ceramah
- Tanya jawab
- Penugasan
|
2.
|
Keterampilan dalam penggunaan
media
|
-
Dengan gambar macam-macam alat indera siswa disuruh menempelkan
kegunaan alat indera yang dimaksud.
|
3.
|
Keterampilan
mengelola kelas
|
-
Memberikan pertanyaan kepada siswa.
- Memberikan
motivasi kepada siswa.
|
4.
|
Antusiasme
guru dalam pembelajaran
|
- Sangat
antusias karena murid juga aktif dalam pembelajaran.
|
5.
|
Keterampilan
melakukan evaluasi
|
-
Mengerjakan LKS
|
6.
|
Penguasaan
materi
|
-
Sangat baik. Guru dapat menguasai materi yang
diajarkan.
|
7.
|
Sistematika
penyampaian materi
|
-
Sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran di RPP.
|
8.
|
Penggunaan
masalah kontekstual
|
-
Baik. Masalah yang digunakan sesuai dengan kehidupan
siswa sehari-hari.
|
9.
|
Kualitas
instrumen evaluasi
|
-
Sangat baik. Guru bisa mengetahui seberapa jauh siswa
memahami materi.
|
10.
|
Kemampuan
berkomunikasi dengan siswa
|
-
Baik.
Dapat dimengerti oleh siswa
|
11.
|
Kemampuan
berkomunikasi dengan guru lain
|
-
Baik.
Terjalin komuniksai yang baik
dengan sesama teman sejawat.
|
12.
|
Perilaku
empati terhadap siswa
|
-
Baik, dapat memahami karakter setiap siswa.
|
13.
|
Keteladanan
dalam perilaku dan tutur kata
|
-
Baik, guru dalam perilaku dan tutur kata sangat baik terhadap para
siswa.
|
Catatan (temuan khusus):
1.
Siswa sangat berantusias dalam pembelajaran.
2.
Siswa menjadi aktif.
3.
Pelajran yang diberikan gurutidak membosankan.
Pengamat
Penelitian P-1
Panduan Wawancara untuk Rekan Sejawat
(Sebelum Lesson Study)
Nama rekan
sejawat : Ririn Churniawati
Sekolah : SD Muhammadiyah II
Pewawancara : Siti Alfiah, Santi Meilo Sari
Tanggal wawancara : 21 Mei 2013
1. Bagaimana prestasi belajar IPA kelas yang
diajar Ibu Asdian ?
Prestasi hasil belajar cukup baik.
2. Apakah cara mengajar ibu Asdian disukai
para siswa?
Iya, cara mengajar saya banyak
yang menyukai.
3. Bagaimana sikap ibu Asdian dalam menerima
saran/krtik dari guru lain?
Menerima dengan lapang dada
dan saya akan memperbaiki kritikan dari guru lain.
4. Bagaimana sikap ibu Asdian dalam menjaga
relasi dengan rekan sejawat?
Dalam
menjaga relasi dengan teman sejawatnya, saya dapat menjaganya dengan baik.
5. Bagaimana keterlibatan ibu Asdian dalam
seminar, pelatihan, penataran, dan lain-lain?
Keterlibatan
saya dalam kegiatan tersebut baik, karena saya sering mengikuti kegiatan
tersebut.
6. Bagaimana keterlibatan ibu Asdian dalam
kegiatan-kegiatan sekolah?
Keterlibatan saya dalam
kegiatan sekolah, sering terlibat dalam kegiatan sekolah, misalnya mengikuti
acara penerimaan siswa baru.
7. Bagaimana hubungan ibu Asdian dengan anak
didik?
Hubungannya
sangat baik, karena siswa lebih terbuka untuk melakukan interaksi.
8. Bagaimana kerjasama ibu Asdian dengan
rekan sejawat?
Cukup baik, karena lebih
terbuka dalam bertukar pendapat
Penelitian P-2
Panduan Wawancara untuk Rekan Sejawat
(Setelah Lesson Study)
Nama rekan sejawat : Ririn Churniawati
Sekolah : SD Muhammadiyah II
Pewawancara : Siti Alfiah, Santi Meilo Sari
Tanggal wawancara : 21 Mei 2013
1. Akhir-akhir ini, bagaimana prestasi
belajar IPA kelas yang diajar Ibu Asdian?
Prestasi
yang dimiliki saat ini sangat meningkat dibandingkan prestasi sebelumnya.
2. Apakah cara mengajar ibu Asdian semakin
disukai para siswa? Kalau ya, mengapa?
Iya, karena model pembelajaran
yang diterapkan berbeda sehingga pembelajaran tidak membosankan.
3. Apakah ibu Asdian lebih mudah menerima
saran/krtik dari guru lain?
Iya, karena
menurut saya saran/kritikan tersebet dapat membantu saya untuk perbaikan.
4. Bagaimana sikap ibu Asdian dalam menjaga
relasi dengan rekan sejawat?
Dalam menjaga relasi baik.
5. Apakah keterlibatan ibu Asdian dalam
seminar, pelatihan, penataran, dan lain-lain meningkat?
Iya, karena
saat-saat ini sering diadakan kegiatan tersebut da saya selalu mengikutinya.
6. Apakah keterlibatan ibu Asdian dalam
kegiatan-kegiatan sekolah meningkat?
Keterlibatan
dalam kegiatan sekolah sangat meningkat, karena setiap ada kegiatan saya ikut
terlibat mengikutinya.
7. Apakah hubungan ibu Asdian dengan anak
didik semakin baik?
Hubungan
antar anak didik semakin baik, karena sering melakukan interaksi antar anak
didik dan sering kali memberikan motivasi kepada mereka. Sehingga hubungan yang
terjalin sangat baik.
8. Apakah jalinan kerjasama ibu Asdian dengan
rekan sejawat semakin meningkat?
Kerjasama antar teman sejawat
saya meningkat.
Penelitian K-2
Kisi-Kisi Angket untuk Siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran
No
|
ASPEK
|
Nomor Butir
|
1.
|
Metode yang digunakan
|
1,2
|
2.
|
Keterampilan dalam penggunaan
media
|
3,4
|
3.
|
Keterampilan
mengelola kelas
|
5,6
|
4.
|
Keterampilan
melakukan evaluasi
|
7,8
|
5.
|
Sistematika
penyampaian materi
|
11,12
|
6.
|
Penggunaan
masalah kontekstual
|
9,10, 13
|
7.
|
Kemampuan berkomunikasi secara lisan dan
isyarat
|
18
|
8.
|
Kemampuan berkomunikasi secara tertulis
|
19
|
9.
|
Perilaku empati terhadap siswa
|
14, 17
|
10.
|
Keteladanan dalam perilaku dan tutur
kata
|
15
|
Penelitian A-1
Angket untuk Siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran
Petunjuk pengisian:
Berilah tanggapan Anda terhadap
peryataan-peryataan di bawah ini dengan cara memberikan tanda V pada kolom yang
sesuai dengan pendapat Anda.
Keterangan:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No
|
Pernyataan
|
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
Pada kegiatan pembelajaran IPA yang
berlangsung selama bulan Mai ini jika dibandingkan dengan sebelumnya:
|
|
|
|
|
1.
|
Pembelajaran yang dilakukan lebih
menarik
|
|
|
|
|
2.
|
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
lebih banyak melibatkan siswa
|
|
|
|
|
3.
|
Media yang
digunakan dalam pembelajaran lebih bervariasi
|
|
|
|
|
4.
|
Suasana kelas terasa lebih hidup
|
|
|
|
|
5.
|
Siswa lebih
siap mengikuti kegiatan pembelajaran
|
|
|
|
|
6.
|
Penilaian yang dilakukan lebih variatif
|
|
|
|
|
7.
|
Umpan balik terhadap hasil tugas dan
penilaian lebih sering dilakukan
|
|
|
|
|
8.
|
Penggunaan masalah kontekstual lebih
banyak
|
|
|
|
|
9.
|
Penerapan konsep dalam penyelesaian
masalah terkait dengan kehidupan sehari-hari lebih banyak
|
|
|
|
|
10.
|
Penyampaian materi lebih mudah dipahami
|
|
|
|
|
11.
|
Urutan penyampaian materi lebih
sistematis
|
|
|
|
|
12.
|
Pengkaitan materi pelajaran dengan
materi pada mata pelajaran lain lebih sering dilakukan
|
|
|
|
|
13.
|
Guru lebih
perhatian terhadap siswa
|
|
|
|
|
14.
|
Keteladanan dalam perilaku dan tutur
kata semakin baik
|
|
|
|
|
15.
|
Usaha guru untuk mengaktifkan siswa
semakin meningkat
|
|
|
|
|
16.
|
Hubungan guru dengan siswa semakin
harmonis
|
|
|
|
|
17.
|
Penyampaian materi secara tertulis
semakin mudah dipahami
|
|
|
|
|
18.
|
Penyampaian materi dari guru secara
lisan semakin mudah dimengerti
|
|
|
|
|
19.
|
Penyampaian materi yang ditulis di papan
tulis mudah dimengerti
|
|
|
|
|
Penelitian O-2
Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
Guru Model :
Asdian Ardhatur Rakhmawati
Sekolah :
MI Muhammadiyah II
Kelas :
1 (Satu)
Materi :
Mengenal anggota tubuh
Hari/Tanggal : Selasa, 21 Mei 2013
Pengamat :
Siti Alfiah, Ajeng Pratiwi, Isna Nur Idiya, Santi Meilo Sari
Fokus Pengamatan
|
Deskripsi
|
A. Pendahuluan
|
Kesiapan siswa untuk mengikuti
pembelajaran
|
Setelah guru masuk kelas, seluruh siswa
duduk ditempat masing-masing untuk mengikuti pelajaran yang akan diberikan
guru.
|
Antusiasme siswa dalam mempersiapkan
pembelajaran
|
Dalam mempersiapkan pembelajaran oleh
guru, siswa antusias saling bertanya-tanya.
|
B. Kegiatan Inti
|
Aktifitas siswa dalam proses
pembelajaran
|
Saat proses pembelajaran berlangsung
semua siswa sangat aktif dalam pembelajaran.
|
Antusiasme siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran
|
Semua siswa sangat bersemangat.
|
Respons siswa dalam menanggapi atau
menjawab pertanyaan guru
|
Siswa menjawab pertanyaan dengan
pengetahuan yang bisa didapat dalam materi yang telah diberikan.
|
Respons siswa dalam menanggapi atau
menjawab pertanyaan siswa lain
|
Siswa menghargai tanggapan dan
pertanyaan dari siswa lain.
|
Interaksi antar siswa
|
Interaksi antar siswa satu dengan siswa
yang lain bisa saling berinteraksi satu dengan yang lain.
|
Kualitas pertanyaan yang diajukan siswa
|
Pertanyaannya sesuai dengan materi yang
dipelajarinya.
|
Kualitas jawaban yang disampaikan siswa
|
Jawaban yang disampaikan sesuai dengan
pengetahuan yang dapat diterima dalam materi pembelajaran.
|
C. Penutup
|
Keterlibatan siswa dalam menarik
kesimpulan
|
Saat guru memberikan umpan balik kepada
siswa, siswa bisa memberikan jawaban. Sehingga siswa dapat memberikan
kesimpulan materi.
|
Antusiasme siswa dalam menanggapi tugas/
tindak lanjut untuk pertemuan berikutnya
|
Siswa akan melakukan kegiatan tersebut
sesuai perintah guru yang diberikan.
|
Pengamat