Selasa, 10 Desember 2013

Permasalahan Pendidikan



Ruang Kelas Bocor, Siswa Basah Kuyup

·    Analisa :
Ruang kelas bocor. Sehingga, ruang kelas tidak bisa dipakai bila lagi hujan. Setiap musim penghujan, proses belajar mengajar dihentikan, karena takut mengancam keselamatan siswa dan guru. Tetapi khusus siswa kelas 6, apabila lagi hujan mereka dipindah dengan menumpang ke rumah salah seorang gurunya.
·    Solusi :
Sebaiknya, kepala sekolah maupun wakasek sarana prasarana secepatnya bertindak untuk segera melaporkan ke kantor dinas setempat, minta bantuan untuk memperbaiki (merehab) ruang kelas yang sudah bocor. Apabila ruang kelas tersebut tidak segera diperbaiki, maka  akan menganggu proses belajar mengajar dan dapat mengancam keselamatan guru dan siswa.

Selasa, 03 Desember 2013

Inovasi Pendidikan



INOVASI PENDIDIKAN


  •   Pengertian Inovasi/Pembaharuan

·         Inovasi merupakan suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia yang diamati atau dirasakan sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat).
·         Adanya inovasi tidak lepas dengan adanya teknologi dan modernisasi. Teknologi mewujudkan terciptanya inovasi melalui penerapan ilmu pengetahuan yang merupakan wujud penerapan hasil teknologi tersebut.
·         Inovasi penemuan diadakan untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan tertentu.
·         Inovasi pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari emapat aspek, yaitu inovasi terhadap tujuan pendidikan, struktur pendidikan dan pengajaran, isi kurikulum pengajaran serta perubahan terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses.
·         Latar belakang kehadiran inovasi diawalai dengan adanya perkembangan masyarakat atau peubahan sosial. Perubahan sosial ini menimbulakan dampak, yaituperubahan paradigm pendidikan.
·         Paradigma pendidikan selama ini telah mengalami 3 paradigma yaitu, paradigm pengajaran, pembelajaran, dan proses belajar.


  •  Inovasi Pendidikan Sekolah Dasar

Inovasi ialah suatu upaya yang sengaja dilakukan untuk memperbaiki praktik pendidikan dengan sungguh-sungguh. Miles dalam Ibrahim (1988:52) mengungkapkan paling tidak ada 11 komponen penting yang menjadi wilayah inovasi dalam pendidikan. Kesebelas komponen tersebut, yaitu :
1.      Personalia
2.      Banyaknya personal dan wilayah kerja
3.      Fasilitas fisik
4.      Penggunaan waktu
5.      Perumusan tujuan
6.      Prosedur pembelajaran
7.      Peran yang diperlukan
8.      Wawasan dan perasaan
9.      Bentuk hubungan antar bagian atau mekanisme kerja
10.  Hubungan dengan system lain
11.  Perencanaan strategi pembelajaran
Untuk keberhasilan inovasi itu dipandang perlu adanya perencanaan yang matang. Ibrahim (1988) mengungkapkan elemen-elemen pokok dalam proses perencanaan, yaitu :
1.      Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus inovasi
2.      Mengidentifikasi masalah
3.      Menentukan kebutuhan
4.      Mengidentifikasi sumber penunjang dan penghambat
5.      Menentukan alternatif kegiatan
6.      Menemukan alternatif pemecahan masalah
7.      Menentukan alternatif pendayagunaan sumber daya yang ada
8.      Menentukan kriteria untuk memilih alternative pemecahan masalah
9.      Menentukan alternatif pengambilan keputusan
10.  Menentukan kriteria untuk menilai hasil inovasi
Cara menerapkan inovasi pendidikan di SD disarankan satu alternatif berupa langkah-langkah praktis dalam penerapan inovasi pendidikan SD, yaitu :
1.      Membuat rumusan yang jelas
2.      Menggunakan metode atau cara yang memberikan kesempatan
3.      Menggunakan berbagai macam alternatif
4.      Menggunakan data atau informasi yang sudah ada
5.      Menggunakan tambahan data untuk mempermudah fasilitas
6.      Menggunakan pengalaman SD atau lembaga lain
7.      Berbuat secara positif
8.      Menerima tanggung jawab pribadi
9.      Adanya pengorganisasian kegiatan
10.  Mencari jawaban atau beberapa pertanyaan dasar tentang inovasi di sekolah

Kamis, 14 November 2013

Pembelajaran Melalui Lesson Study



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Pada umumnya pembelajaran dilakukan dalam bentuk satu arah. Guru lebih banyak ceramah dihadapan siswa sementara aktivitas siswa lebih banyak mendengarkan. Guru beranggapan tugasnya hanya mentransfer pengetahuan yang dimiliki dengan target tersampaikannya topik-topik yang tertulis dalam dokumen kurikulum. Pada umumnya guru tidak memberi inspirasi kepada siswa untuk berkreasi dan tidak melatih siswa untuk hidup mandiri. Pelajaran yang disajikan guru kurang menantang siswa untuk berpikir. Akibatnya siswa tidak menyenangi pelajaran.
Paradigma pembelajaran di kelas Sekolah Dasar (SD) ini telah mengalami pergeseran orientasi. Semula, orientasi pembelajaran itu tidak lebih sekedar penyampaian informasi kepada peserta didik. Namun sekarang, pembelajaran lebih diutamakan untuk menggali potensi peserta didik, sehingga memancar daripadanya pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilannya (psikomotor). Strategi yang digunakan pun tidak lagi sekedar pemberian materi, tetapi juga menstimulasi peserta didik agar mampu merumuskan sendiri konsep-konsep yang dipelajarinya.
Adanya pergeseran paradigma itu mejadikan peran guru di kelas berubah, dari peran yang hanya penyampai informasi (transformator) kepada peran sebagai perantara (fasilitator dan mediator). Dengan kata lain, pergeseran dari “teacher centered” ke “student centered“. Adanya pergeseran paradigma tersebut, menuntut guru untuk lebih meningkatkan kompetensinya, baik sebagai seorang profesionalisme maupun sebagai seorang craftmant (tenaga ahli dan terampil).
Untuk mengatasi hal-hal tersebut guru perlu melakukan Lesson Study, sehingga guru dapat melakukan review terhadap kinerjanya yang selanjutnya dapat digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki kinerjanya. Dengan melaksanakan Lesson Study, wawasan guru akan berkembang dan termotivasi untuk selalu berinovasi yang selanjutnya akan menjadi guru yang profesional.
Lesson Study dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan keprofesionalan guru. Lesson Study mentargetkan pencapaian berbagai kualitas siswa yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar adalah kebiasaan berpikir dan bersikap. Oleh karena itu, guru harus bekerja sama sebagai satu tim untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik.
Lesson Study bukan metode atau strategi pembelajaran tetapi kegiatan Lesson Study dapat menerapkan berbagai metode/strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi guru. Lesson Study dapat dilakukan oleh sejumlah guru dan pakar pembelajaran yang mencakup 3 (tiga) tahap kegiatan, yaitu perencanaan (planning), implementasi (action) pembelajaran dan observasi serta refleksi (reflection) terhadap perencanaan dan implementasi pembelajaran tersebut, dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
Lesson Study pada dasarnya adalah salah satu bentuk kegiatan pengembangan profesional guru yang bercirikan guru membuka pelajaran yang dikelolanya untuk guru sejawat lainnya sebagai observer, sehingga memungkinkan guru-guru dapat membagi pengalaman pembelajaran dengan sejawatnya.
Lesson study sebagai salah satu program kegiatan untuk meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pembelajaran dapat dikembangkan di sekolah sebagai studi untuk analisis atas suatu praktik pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran berbasis riset untuk menemukan inovasi pembelajaran tertentu.
1.2.   Rumusan Masalah
Dari uraian masalah di atas dapat dirumuskan antara lain adalah sebagai berikut :
1.  Bagaimana penerapan Lesson Study di MI Muhammadiyah II Kedungbanteng?
2.  Apa manfaat guru setelah mempraktekan Lesson Study di MI Muhammadiyah II Kedungbanteng?
1.3.   Tujuan
Tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas antara lain sebagai berikut:
1.  Memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang siswa belajar dan guru mengajar.
2.  Mengetahui manfaat Lesson Study dalam mengembangkan pembelajaran guru dan mengaktifkan siswa belajar.


BAB II
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM

2.1.   Waktu dan Tempat Kegiatan
a.  Identitas Sekolah
-     Nama Sekolah          : MI Muhammadiyah II
-     Alamat                      : Desa Kedungbanteng
-     Kecamatan               : Tanggulangin
-     Kabupaten                : Sidoarjo
b. Waktu Pelaksanaan
-     Hari/Tanggal             : Selasa, 21 Mei 2013
-     Alokasi Waktu         : 2 x 35 menit
-     Jam ke                      : 1 dan 2
-     Sasaran                     : Kelas I (satu)
2.2.   Agenda dan Uraian Kegiatan
Dalam pelaksanaan Lesson Study, kami menggunakan model pembelajaran keterhubungan (Connected). Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain,
tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester berikutnya dalam satu bidang studi.
Keunggulan model ini adalah siswa dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan siswa juga diberi kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.
Kelemahan model ini adalah guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk menghubungkan konsep yang terkait karena sukarnya mengatur waktu untuk merundingkannya atau karena terfokus pada keterkaitan konsep, maka pembelajaran secara global jadi terabaikan.
Awal pembelajaran, guru memasuki kelas serta memberikan salam dan menanyakan kabar anak-anak. Sebelum pembelajaran berlangsung guru mengabses siswa. Kemudian saat pembelajaran berlangsung, guru beserta siswa diajak menyanyi “Dua Mata Saya” sambil menunjuk bagian tubuh yang dimaksud. Setelah menyanyikan dan menunjukkan bagian tubuh yang dimaksud tadi, guru bertanya kepada siswa bagian-bagian apa saja yang ada di tubuh kita. Kemudian siswa menjawab satu persatu anggota tubuhnya. Misalnya, mata, hidung, telinga, dan mulut.
Setelah siswa tahu bagian-bagian anggota tubunya, siswa disuruh untuk menyebutkan kegunaan anggota tubuh yang dimaksud. Guru menempelkan media gambar dipapan tulis guna untuk memberikan permainan kepada siswa. Dalam permainan tersebut siswa disuruh menempelkan bagian anggota tubuh yang dimaksud. Kemudian banyak siswa yang ingin menempelkan didepan. Setelah tahu bagian-bagian yang dimaksud, guru memberikan penjelasan yang lebih kepada siswa. Agar siswa benar-benar paham dengan materi yang diajarkan. Untuk mengetahui pemahaman siswa, guru memberikan lembar kerja kepada setiap siswa.
Guru bersama siswa mengoreksi bersama hasil pekerjaannya. Kemudian guru memeberikan kesimpulan materi yang disampaikannya. Sebelum ditutup guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar lebih giat lage dan dipelajari materi berikutnya.
2.3.   Mekanisme Pelaksanaan
a.  Perencanaan Pembelajaran
Setelah melakukan telaah kurikulum serta merumuskan tujuan pembelajaran dan tujuan pengembangan siswa, langkah awal dalam rangkaian Lesson Study adalah merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan dalam wujud perangkat pembelajaran, termasuk di antaranya silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan LKS.
b. Hasil Observasi
-     Pada awal pembelajaran, para siswa berantusias untuk mengikuti pembelajaran mengenal anggota tubuh.
-     Sebelum kegiatan mengenal anggota tubuh dan kegunaannya serta cara perawatannya, siswa diajak guru untuk menyanyikan lagu “Dua Mata Saya” sambil menunjukkan anggota tubuh yang dimaksud.
-     Dari menyanyikan lagu tersebut diperoleh kata “mata”, “hidung”, “telinga”, “mulut”. Dari kata-kata tersebut, guru mengajak siswa untuk menempelkan gambar sesuai bagian masing-masing. Akhirnya siswa tersebut dapat mengetahui kegunaan serta cara perawatan anggota tubuh.
-     Dalam kegiatan berlangsung, semua siswa penuh semangat.
c.  Refleksi
Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran, observer dan guru model mengadakan refleksi. Pokok-pokok hasil refleksi sebagai berikut :
-     Sebagian besar siswa belajar dengan aktif dan penuh semangat, walaupun masih ada siswa yang belum berani menyampaikan gagasannya. Hal ini dibuktikan dengan semua siswa bersemangat menempelkan gambar dan menyelesaikannya dengan tepat waktu.
-     Guru model telah berhasil memotivasi siswa untuk berani menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru.
-     Proses pembelajaran cukup maksimal karena jumlah siswa hanya 20 siswa.
2.4.   Unsur yang Terlibat
a.  Guru Model
-     Asdian Ardhatur Rakhmawati
b. Observer
-     Santi Meilo Sari
-     Siti Alfiah
c.  Ahli Pendidikan
-     Isna Nur Idiya
-     Ajeng Pratiwi
d. Pihak Dari Kampus
-     Kemil Wachidah

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.   Penerapan Lesson Study
a.  Tahap Perencanaan
Merancang pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa dan berpusat pada siswa. Hal ini dilakukan untuk mendorong siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Perencanaan ini tidak dilakukan sendiri tetapi dilakukan secara bersama-sama untuk memperkaya ide-ide. Kerjasama ini tidak hanya dapat dilakukan oleh pengajar sesama bidang studi dalam sekolah. Dengan demikian terbentuk rasa setia kawan terhadap teman sejawat antara pengajar dengan pengajar, sehingga melalui kegiatan  Lesson Study ini kami dapat berbagi pengalaman dan terbentuk saling belajar.
Tahap perencanaan ini diawali dengan melakukan identifikasi kebutuhan dan masalah yang ada dalam proses pembelajaran. Kebutuhan dan permasalahan yang dapat dianalisis dalam pembelajaran, antara lain: karakteristik pokok bahasan, jadwal pelajaran, kompetensi dasar, menyiasati kekurangan fasilitas dan sarana belajar, karakteristik siswa dan suasana kelas, metode/pendekatan pembelajaran, media, alat peraga, evaluasi proses dan hasil belajar, dan sebagainya. Selanjutnya, secara bersama-sama mencari solusi untuk memecahkan segala permasalahan ditemukan. Solusi yang dipilih selanjutnya diaplikasikan ke dalam suatu perangkat pembelajaran yang mencerminkan pembelajaran yang berpusat pada siswa, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP harus menjadi sebuah perencanaan yang benar-benar sangat matang, yang sanggup mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, baik pada tahap awal, tahap inti sampai dengan tahap akhir pembelajaran.
b. Observasi Pelaksanaan
Pada tahapan ini terdapat dua kegiatan utama yaitu:
1.  Kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model untuk mempraktikkan RPP yang telah disusun bersama.
2.  Kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota Lesson Study yang bertindak sebagai pengamat/observer.
Hal ini dosen pembimbing kami terlibat dalam pengamatan pembelajaran dan sebagai pemandu kegiatan. Fokus pengamatan ditujukan pada interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan bahan ajar, siswa dengan pengajar, dan siswa dengan lingkungan yang terkait dengan empat kompetensi pengajar.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap pelaksanaan, diantaranya :
1.  Pengajar melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun bersama.
2.  Siswa dapat menjalani proses pembelajaran dalam tempat yang wajar dan alami.
3.  Pengamat melakukan pengamatan secara teliti terhadap interaksi siswa terhadap siswa, siswa terhadap bahan ajar, siswa terhadap pengajar, siswa terhadap lingkungan lainnya, dengan menggunakan instrumen pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya dan disusun bersama-sama.
4.  Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, pengamat tidak diperbolehkan mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran dan mengganggu konsentrasi pengajar maupun siswa.
5.  Pengamat harus dapat belajar dari pembelajaran yang berlangsung dan bukan untuk mengevalusi pengajar.
6.  Pengamat melakukan pencatatan tentang perilaku belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Catatan dibuat berdasarkan pedoman dan urutan pengalaman belajar siswa yang tercantum dalam RPP.
7.  Pengamat melakukan perekaman melalui photo digital untuk keperluan dokumentasi dan bahan analisis lebih lanjut dan kegiatan perekaman tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran.
c.   Tahap Refleksi
Tahapan ketiga merupakan tahapan yang sangat penting karena upaya perbaikan proses pembelajaran selanjutnya akan bergantung dari ketajaman analisis para perserta berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi yang diikuti seluruh peserta Lesson Study yang dipandu oleh dosen pembimbing kami. Pada tahap ini pengajar yang telah melakukan pembelajaran diberi kesempatan untuk menyatakan kesan-kesannya selama melaksanakan pembelajaran, baik terhadap dirinya maupun terhadap para siswa yang dihadapinya. Selanjutnya observer (pengajar lain dan pakar) menyampaikan komentar, saran dan pertanyaan me­nyangkut semua aspek kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung yang didukung oleh bukti-bukti yang diperoleh dari hasil pengamatan. Pada tahap ini dosen pengampuh dan pakar pembelajaran memberikan penghargaan (reward) dan masukan-masukan kepada pengajar.
Hal yang penting pada tahap ini adalah pengajar pelaksana pembelajaran mendapatkan masukan-masukan untuk perbaikan pembelajaran berikutnya. Sedangkan pengajar yang menjadi observer dapat mencobakan model pembelajaran yang telah dicontohkan oleh pengajar pelaksana pembelajaran. Berbagai pembicaraan yang berkembang dalam tahap refleksi ini dapat dijadikan umpan balik bagi seluruh peserta untuk kepentingan perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran.
3.2.   Hasil yang Telah Dicapai Untuk Setiap Kegiatan
Peran kepala sekolah sangat menentukan terhadap perencanaan, pelaksanaan, hasil, dan tindak lanjut kegiatan Lesson Study, karena kunci keberhasilan yang pertama adalah kesediaan kepala sekolah dalam memimpin dan mengelola komunitas pembelajaran, memaksimalkan seluruh sumber daya yang ada, mengefektifkan komunikasi antar pribadi, pertukaran ide, dan kolaborasi  bersama, mendukung seluruh stap untuk berpartisipasi dan berkomitmen, mengajak seluruh warga untuk dapat belajar dari permasalahan dan selalu berpikir positif, menciptakan keterbukaan, juga mengupayakan pendanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan Lesson Study dan tindak lanjutnya.
Yang telah diraih melalui Lesson Study adalah terjadinya perubahan dalam kelas, antara lain: kegiatan di kelas lebih menyenangkan, terjadi peningkatan efektivitas pembelajaran, terjadi peningkatan penguasaan konsep, peningkatan keragaman strategi motivasi terhadap siswa, lingkungan belajar menjadi lebih baik, terjadi peningkatan efektivitas penggunaan media pembelajaran, dan pengamatan terhadap aktifitas siswa lebih cermat.
Perubahan yang terjadi pada proses pembelajaran, antara lain adanya perubahan dari pembelajaran konvensional, tidak ada observer, menjadi pembelajaran yang lebih bermakna, guru menggunakan berbagai metode pembelajaran, sehingga siswa dapat belajar dengan aktif.
Perubahan yang terjadi pada guru, antara lain: peningkatan kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian, guru  lebih inovatif, metode pembelajaran lebih bervariasi dan lebih relevan terhadap tingkat kemampuan siswa, guru tidak segan saling berbagi pengalaman dan ide, saling memotivasi dan mendapatkan umpan balik terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, adanya kepuasan dan keikhlasan dalam bekerja, dan meningkatnya kualitas serta kuantitas guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Perubahan yang terjadi pada siswa antara lain: terjadi peningkatan pemahaman terhadap materi pelajaran, peningkatan minat siswa terhadap mata pelajaran, peningkatan motivasi belajar, peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, relatif tidak ada rasa cemas, siswa gembira, berani bertanya, lebih percaya diri, dapat bekerja sama dengan siswa lain, rasa ego berkurang, peningkatan efektivitas hasil belajar, dan adanya kepuasanan dalam  belajar.
3.3.   Kendala yang Dihadapi dan Upaya yang Dilakukan
Ada beberapa kendala yang menghambat kegiatan Lesson Study ini. Beberapa faktor yang menjadi kendala tersebut diantaranya  adalah :
1.  Dalam awal pembelajaran antara guru pengajar, observer, dan ahli pendidikan saling bergantian menjadi guru model.
2.  Pada saat pelaksanaan impelementasi, kegiatan observasi yang dilakukan oleh teman sejawat masih belum efektif dilaksanakan. Sehingga seringkali mengganggu konsentrasi siswa dalam kegiatan belajar. Selain itu juga, observer tidak secara utuh mengobservasi kegiatan belajar dari mulai sampai akhir.
3.  Guru model kurang bisa mengkondisikan kelas secara optimal.
Beberapa hambatan yang dikemukakan diatas mungkin saja bersifat lokal, namun mudah-mudahan menjadi bahan evaluasi menyeluruh untuk optimalisasi kegiatan Lesson Study lebih lanjut.
3.4.   Manfaat Guru Setelah Mempraktikkan Lesson Study
Adapun tujuan dari Lesson Study adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaiman siswa belajar dan guru mengajar.
1.  Memperoleh hasi-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran.
2.  Meningkatkan pembelajaran secara sistematis.
3.  Membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya.
Manfaat Lesson Study adalah :
1.  Guru dapat mendokumentasikan kemajuan kinerjanya.
2.  Guru dapat memperoleh umpan balik dari teman sejawatnya.
3.  Guru dapat memublikasikan dan menyebarluaskan hasil akhir dari Lesson Study yang telah dilakukannya.

BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1. Simpulan
Peningkatan profesionalisme guru melalui Lesson Study menjadi tanggung jawab guru, pengawas dan kepala sekolah sebagai mitra kerja, sehingga guru mampu memiliki kompetensi yang dipersyaratkan. Kompetensi tersebut adalah kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan kompetensi profesional.
Kegiatan Lesson Study ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu profesional guru dalam proses pembelajaran. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya pendidikan yang berkualitas melalui proses pembelajaran yang dapat dilaksanakan dan terjangkau bagi pendidik dan tenaga kependidikan sehingga mampu menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keunggulan global.
4.2. Rekomendasi
Untuk pengembangan profesional guru perlu dilakukan secara berkelanjutan yaitu terprogram, untuk menindak lanjuti permasalahan yang dihadapi guru ketika mengajar. Selain itu perlu diperhatikan waktu pelaksanaan  tahap plan, do,  dan see rentang waktunya tidak terlalu lama. Dalam pengelompokkan latar belakang pendidikan guru sebaiknya bervariasi.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/vividiana/penerapan-lessan-study-dlm-pembentukan-pend-yang-berkarakter

 Lampiran

Penelitian                                                                                                       K-1
Kisi-kisi Pengembangan Kompetensi Guru IPA
Melalui Lesson Study

No
Aspek
Fokus Pengamatan
1.
Kompetensi Pedagogik
Pemilihan metode yang digunakan :
-     Ceramah
-     Tanya jawab
-     Penugasan
Keterampilan penggunaan media :
-     Dengan gambar macam-macam alat indera siswa disuruh menempelkan kegunaan alat indera yang dimaksud.
Keterampilan mengelola kelas :
-     Memberikan pertanyaan kepada siswa.
-     Memberikan motivasi kepada siswa.
Antusiasme guru dalam pembelajaran :         
-     Sangat antusias karena murid juga aktif dalam pembelajaran.
Ketrampilan melakukan evaluasi :
-     Mengerjakan LKS
2.
Kompetensi Profesional
Penguasaan materi :
-     Sangat baik. Guru dapat menguasai materi yang diajarkan.
Sistematika penyampaian materi :
-     Sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran di RPP.
Penggunaan masalah kontekstual :
-     Baik. Masalah yang digunakan sesuai dengan kehidupan siswa sehari-hari.
Kualitas instrumen evaluasi :
-     Sangat baik. Guru bisa mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi.
3.
Kompetensi Sosial
Kemampuan berkomunikasi dengan siswa :
-     Baik. Dapat dimengerti oleh siswa
Kemampuan berkomunikasi dengan rekan sejawat :
-     Baik. Terjalin komuniksai yang baik dengan sesama teman sejawat.
4.
Kompetensi Kepribadian
Menunjukkan perilaku empati :
-     Baik. Dapat memahami karakter setiap siswa.
Menunjukkan keteladanan dalam perilaku dan   tutur kata :
-     Baik. Guru dalam perilaku dan   tutur kata sangat baik terhadap para siswa.

Penelitian                                                                                                       O-1
Lembar Observasi Pengembangan Kompetensi Guru
Melalui Lesson Study

Nama Guru                 : Asdian Ardhatur Rakhmawati
Sekolah                       : SD Muhammadiyah II                                 
Hari/tanggal                : selasa, 21 Mei 2013
Materi                          : Mengenal Anggota Tubuh
Pengamat (peneliti)      : Siti Alfiah, Ajeng Pratiwi, Isna Nur Idiya,
                                       Santi Meilo  Sari
Petunjuk Pengisian:
Pembelajaran yang dilakukan.

No
Fokus Pengamatan
Deskripsi Hasil Pengamatan
1.
Pemilihan metode yang digunakan
-     Ceramah
-     Tanya jawab
-     Penugasan
2.
Keterampilan dalam penggunaan media
-     Dengan gambar macam-macam alat indera siswa disuruh menempelkan kegunaan alat indera yang dimaksud.
3.
Keterampilan mengelola kelas
-     Memberikan pertanyaan kepada siswa.
-     Memberikan motivasi kepada siswa.
4.
Antusiasme guru dalam pembelajaran
-     Sangat antusias karena murid juga aktif dalam pembelajaran.
5.
Keterampilan melakukan evaluasi
-     Mengerjakan LKS
6.
Penguasaan materi
-     Sangat baik. Guru dapat menguasai materi yang diajarkan.
7.
Sistematika penyampaian materi
-     Sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran di RPP.
8.
Penggunaan masalah kontekstual
-     Baik. Masalah yang digunakan sesuai dengan kehidupan siswa sehari-hari.
9.
Kualitas instrumen evaluasi
-     Sangat baik. Guru bisa mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi.
10.
Kemampuan berkomunikasi dengan siswa
-     Baik. Dapat dimengerti oleh siswa
11.
Kemampuan berkomunikasi dengan guru lain 
-     Baik. Terjalin komuniksai yang baik dengan sesama teman sejawat.

12.
Perilaku empati terhadap siswa
-     Baik, dapat memahami karakter setiap siswa.
13.
Keteladanan dalam perilaku dan tutur kata
-     Baik, guru dalam perilaku dan   tutur kata sangat baik terhadap para siswa.


Catatan (temuan khusus):
1.     Siswa sangat berantusias dalam pembelajaran.
2.     Siswa menjadi aktif.
3.     Pelajran yang diberikan gurutidak membosankan.


Pengamat

Penelitian                                                                                                       P-1
Panduan Wawancara untuk Rekan Sejawat
(Sebelum Lesson Study)

Nama rekan sejawat : Ririn Churniawati
Sekolah                    : SD Muhammadiyah II
Pewawancara           : Siti Alfiah, Santi Meilo Sari
Tanggal wawancara : 21 Mei 2013

1.     Bagaimana prestasi belajar IPA kelas yang diajar Ibu Asdian ?
Prestasi hasil belajar cukup baik.
2.     Apakah cara mengajar ibu Asdian disukai para siswa?
Iya, cara mengajar saya banyak yang menyukai.
3.     Bagaimana sikap ibu Asdian dalam menerima saran/krtik dari guru lain?
Menerima dengan lapang dada dan saya akan memperbaiki kritikan dari guru lain.
4.     Bagaimana sikap ibu Asdian dalam menjaga relasi dengan rekan sejawat?
Dalam menjaga relasi dengan teman sejawatnya, saya dapat menjaganya dengan baik.
5.     Bagaimana keterlibatan ibu Asdian dalam seminar, pelatihan, penataran, dan lain-lain?
Keterlibatan saya dalam kegiatan tersebut baik, karena saya sering mengikuti kegiatan tersebut.
6.     Bagaimana keterlibatan ibu Asdian dalam kegiatan-kegiatan sekolah?
Keterlibatan saya dalam kegiatan sekolah, sering terlibat dalam kegiatan sekolah, misalnya mengikuti acara penerimaan siswa baru.
7.     Bagaimana hubungan ibu Asdian dengan anak didik?
Hubungannya sangat baik, karena siswa lebih terbuka untuk melakukan interaksi.
8.     Bagaimana kerjasama ibu Asdian dengan rekan sejawat?
Cukup baik, karena lebih terbuka dalam bertukar pendapat

Penelitian                                                                                                       P-2
Panduan Wawancara untuk Rekan Sejawat
(Setelah Lesson Study)

Nama rekan sejawat : Ririn Churniawati
Sekolah                    : SD Muhammadiyah II
Pewawancara           : Siti Alfiah, Santi Meilo Sari
Tanggal wawancara : 21 Mei 2013

1.     Akhir-akhir ini, bagaimana prestasi belajar IPA kelas yang diajar Ibu Asdian?
Prestasi yang dimiliki saat ini sangat meningkat dibandingkan prestasi sebelumnya.
2.     Apakah cara mengajar ibu Asdian semakin disukai para siswa? Kalau ya, mengapa?
Iya, karena model pembelajaran yang diterapkan berbeda sehingga pembelajaran tidak membosankan.
3.     Apakah ibu Asdian lebih mudah menerima saran/krtik dari guru lain?
Iya, karena menurut saya saran/kritikan tersebet dapat membantu saya untuk perbaikan.
4.     Bagaimana sikap ibu Asdian dalam menjaga relasi dengan rekan sejawat?
Dalam menjaga relasi baik.
5.     Apakah keterlibatan ibu Asdian dalam seminar, pelatihan, penataran, dan lain-lain meningkat?
Iya, karena saat-saat ini sering diadakan kegiatan tersebut da saya selalu mengikutinya.
6.     Apakah keterlibatan ibu Asdian dalam kegiatan-kegiatan sekolah meningkat?
Keterlibatan dalam kegiatan sekolah sangat meningkat, karena setiap ada kegiatan saya ikut terlibat mengikutinya.
7.     Apakah hubungan ibu Asdian dengan anak didik semakin baik?
Hubungan antar anak didik semakin baik, karena sering melakukan interaksi antar anak didik dan sering kali memberikan motivasi kepada mereka. Sehingga hubungan yang terjalin sangat baik.
8.     Apakah jalinan kerjasama ibu Asdian dengan rekan sejawat semakin meningkat?
Kerjasama antar teman sejawat saya meningkat.

Penelitian                                                                                                       K-2
Kisi-Kisi Angket untuk Siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran

No
ASPEK
Nomor Butir
1.
Metode yang digunakan
1,2
2.
Keterampilan dalam penggunaan media
3,4
3.
Keterampilan mengelola kelas
5,6
4.
Keterampilan melakukan evaluasi
7,8
5.
Sistematika penyampaian materi
11,12
6.
Penggunaan masalah kontekstual
9,10, 13
7.
Kemampuan berkomunikasi secara lisan dan isyarat
18
8.
Kemampuan berkomunikasi secara tertulis
19
9.
Perilaku empati terhadap siswa
14, 17
10.
Keteladanan dalam perilaku dan tutur kata
15

Penelitian                                                                                                       A-1
Angket untuk Siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran

Petunjuk pengisian:
Berilah tanggapan Anda terhadap peryataan-peryataan di bawah ini dengan cara memberikan tanda V pada kolom yang sesuai dengan pendapat Anda.
Keterangan:
SS     : Sangat setuju
S       : Setuju
TS     : Tidak Setuju
STS   : Sangat Tidak Setuju

No
Pernyataan
SS
S
TS
STS
Pada kegiatan pembelajaran IPA yang berlangsung selama bulan Mai ini jika dibandingkan dengan sebelumnya:




1.
Pembelajaran yang dilakukan lebih menarik




2.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan lebih banyak melibatkan siswa




3.
Media yang digunakan dalam pembelajaran lebih bervariasi




4.
Suasana kelas terasa lebih hidup




5.
Siswa lebih siap mengikuti kegiatan pembelajaran




6.
Penilaian yang dilakukan lebih variatif




7.
Umpan balik terhadap hasil tugas dan penilaian lebih sering dilakukan




8.
Penggunaan masalah kontekstual lebih banyak




9.
Penerapan konsep dalam penyelesaian masalah terkait dengan kehidupan sehari-hari lebih banyak




10.
Penyampaian materi lebih mudah dipahami




11.
Urutan penyampaian materi lebih sistematis




12.
Pengkaitan materi pelajaran dengan materi pada mata pelajaran lain lebih sering dilakukan




13.
Guru lebih perhatian terhadap siswa




14.
Keteladanan dalam perilaku dan tutur kata semakin baik




15.
Usaha guru untuk mengaktifkan siswa semakin meningkat




16.
Hubungan guru dengan siswa semakin harmonis




17.
Penyampaian materi secara tertulis semakin mudah dipahami




18.
Penyampaian materi dari guru secara lisan semakin mudah dimengerti




19.
Penyampaian materi yang ditulis di papan tulis mudah dimengerti





Penelitian                                                                                                       O-2
Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
Guru Model    : Asdian Ardhatur Rakhmawati
Sekolah           : MI Muhammadiyah II
Kelas               : 1 (Satu)
Materi              : Mengenal anggota tubuh
Hari/Tanggal   : Selasa, 21 Mei 2013
Pengamat        : Siti Alfiah, Ajeng Pratiwi, Isna Nur Idiya, Santi Meilo  Sari

Fokus Pengamatan
Deskripsi
A. Pendahuluan
Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran
Setelah guru masuk kelas, seluruh siswa duduk ditempat masing-masing untuk mengikuti pelajaran yang akan diberikan guru.
Antusiasme siswa dalam mempersiapkan pembelajaran
Dalam mempersiapkan pembelajaran oleh guru, siswa antusias saling bertanya-tanya.
B. Kegiatan Inti
Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran
Saat proses pembelajaran berlangsung semua siswa sangat aktif dalam pembelajaran.
Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
Semua siswa sangat bersemangat.

Respons siswa dalam menanggapi atau menjawab pertanyaan guru
Siswa menjawab pertanyaan dengan pengetahuan yang bisa didapat dalam materi yang telah diberikan.
Respons siswa dalam menanggapi atau menjawab pertanyaan siswa lain
Siswa menghargai tanggapan dan pertanyaan dari siswa lain.
Interaksi antar siswa

Interaksi antar siswa satu dengan siswa yang lain bisa saling berinteraksi satu dengan yang lain.
Kualitas pertanyaan yang diajukan siswa
Pertanyaannya sesuai dengan materi yang dipelajarinya.
Kualitas jawaban yang disampaikan siswa
Jawaban yang disampaikan sesuai dengan pengetahuan yang dapat diterima dalam materi pembelajaran.
C. Penutup
Keterlibatan siswa dalam menarik kesimpulan
Saat guru memberikan umpan balik kepada siswa, siswa bisa memberikan jawaban. Sehingga siswa dapat memberikan kesimpulan materi.
Antusiasme siswa dalam menanggapi tugas/ tindak lanjut untuk pertemuan berikutnya
Siswa akan melakukan kegiatan tersebut sesuai perintah guru yang diberikan.


Pengamat